Kolaborasi FTDI dan Satgas PPKS Unsurya: Membangun Kesadaran Mahasiswa dalam Mencegah Kekerasan Seksual di seminar “Perempuan Cerdas: How to spot the red flags”

 

Jakarta – Fakultas Teknik Dirgantara dan Industri (FTDI) Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) bekerja sama dengan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsurya menggelar seminar bertema “Perempuan Cerdas: How to Spot the Red Flags” pada Rabu, 30 Oktober 2024, di Aula Hercules Kampus A Unsurya. Seminar ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kekerasan seksual dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan Unsurya.

Acara diawali dengan sambutan dari Dekan FTDI yang diwakili oleh Kepala Program Studi Teknik Elektro, Nurwijayanti K. N., S.T., M.T., yang menyampaikan dukungan penuh FTDI terhadap pentingnya edukasi tentang kekerasan seksual di lingkungan kampus. Nurwijayanti mengungkapkan bahwa kerja sama FTDI dengan Satgas PPKS merupakan langkah penting untuk menciptakan kampus yang aman dan inklusif. Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Satgas PPKS Unsurya, Ibu Lasmauli Noverita Simarmata, S.H., M.H., yang menekankan peran strategis Satgas PPKS dalam mendukung dan melindungi warga kampus dari kekerasan seksual. “Kami berharap seluruh civitas akademika dapat berperan aktif dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) demi terciptanya lingkungan kampus yang aman bagi semua,” ujar Ibu Lasmauli.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Ibu Puti Anggraeni Rosmasuri, S.Psi., Psi., M.Si., dosen psikologi dari Universitas Gunadarma, membuka sesi pertama dengan materi mengenai berbagai bentuk kekerasan seksual, baik verbal maupun fisik, serta dampaknya bagi korban. Ia menekankan pentingnya mengenali “red flags” atau tanda bahaya dalam hubungan, seperti manipulasi, kontrol berlebihan, dan kurangnya penghargaan. “Kesadaran terhadap tanda-tanda bahaya dalam hubungan sangat penting agar kita dapat mencegah dan melindungi diri dari potensi kekerasan,” jelas Ibu Puti.

Sesi berikutnya diisi oleh Ibu Lasmauli N.S., S.H., M.H selaku Kasatgas PPKS, yang memaparkan perspektif hukum terkait kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ia menjelaskan ketentuan Permendikbud Ristekdikti No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi, yang mendukung hak-hak mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan dalam suasana yang aman. Satgas PPKS, menurutnya, memiliki tugas utama memberikan pendampingan kepada korban, menyelenggarakan kampanye pendidikan, serta melakukan survei berkala. “Pembentukan Satgas PPKS adalah upaya nyata Unsurya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi seluruh civitas akademika,” ujarnya.

Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat apresiasi kepada para narasumber dari pihak FTDI sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam memberikan edukasi penting ini. Selanjutnya, seminar ini juga diikuti dengan sesi kuis interaktif yang melibatkan seluruh peserta. Kuis tersebut memacu semangat peserta untuk menguji pemahaman mereka tentang materi yang disampaikan, dan menghasilkan tiga pemenang yang mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.

Dengan kolaborasi ini, FTDI dan Satgas PPKS Unsurya berharap seluruh warga kampus semakin memahami pentingnya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan kampus yang aman, bebas dari kekerasan, dan menjunjung tinggi kesetaraan gender. (FTDI-Ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.